안녕하세요?...Welcome to Suray's World & Beyond

where you will see what I treasure and cherish in simple yet wonderful life.


Tuesday, June 28, 2011

cool video from Trans Studio Bandung

wow. this is one of the best video about this theme park. I think it should be one of the official ad for this park.

Monday, June 27, 2011

Trans Studio Bandung (TSB): Is It really the Biggest Indoor Theme Park in The World?

Oh really? I do not believe it. Not that I have been there. Nope. It's just that I once heard the DUBAI FERRARI WORLD (FW) as the biggest indoor theme park in the world. NOT this TSB. well, I am not sure about it as to whether TSB or FW as the biggest one. Some people say it IS FW and NOT TSB. hehehe:)

It might be true. (just my assumption based on DUBAI's excessively gargantuan development projects) and based on the googling!!!! It looks so enormous much much enormous than the TSB hehehe:)
check this out!

But things sometimes are getting silly when I recollect the first time I heard about this so-called recognition or acknowledgement or claim as being the biggest in the world.
Although I am not sure, I still vividly remembered the first time in 2009 - 09 -09 (September 9, 2009) when Makassar Trans Studio in South Sulawesi being the biggest indoor theme park in the world back then. It must've been so at that time. Not this time.

Irrespective of the fact that I still need to make sure myself as to which one is bigger (although I am at times convinced that FW is the biggest:) ......I think the only thing left on my mind is the determination to come and visit Bandung myself.

BECOZ it is closer and cheaper.:)

Then, I will try and test my gut ......in the midst of the seemingly challenging rides being offered at TSB.

Sunday, June 26, 2011

Sunday Evening

sunday evening. JUne 24, 2011
preparing to have another week, starting from Monday...that is tomorrow.:)
hmm sometimes I do have Mondays.
but things are not always what we want them to be.
we just keep going and doing what we are supposed to do...
with in between....we insert some sort of enjoyment no matter how little it might be into our world so as to make our days.......palatable:)


Catatan-catatan yang tertinggal selama di Australia


Catatan-catatan tercecer selama di OZ. (diary)
walaupun sudah uzur cerita ini, tapi tak ada salahnya kusisipkan di sini. sekalian biar online terus sebagai arsip hidupku.

...Sekarang saya sedang di kasur tingkat dua di sebuah youth hostel di jalan akuna street canberra, ACT (australian capital territory). Baru tahu saya apa itu ACT. Heheh. Sekarang  lagi pegel linu ini tetap senang. It was a long and hectic day. Or night juga ya.
Hmmm ternyata dua minggu lama juga. Baru sehari nyampe aku sudah kangen eyra dan freya. Bener bener. Waduh bagaimana ini ya. Tapi ya saya sabar sabarin dech. Ya begini ini kalau bepergian tanpa keluarga. Bawaannya kangen terus. Karena inginnya bisa share yang aku rasakan dan lihat di sini.
Jadi, kemarin itu di jogja kita harus sabar menunggu sampai jam 8 malam untuk berangkat ke bandara denpasar naik garuda. Sebenarnya pihak garuda mencoba mencarikan tempat di batavia air tapi penuh. Jadi akhirnya saya melihat denpasar ngurah rai airport yang besar juga. Sampai sana saya dan pak stef dijemput staf garuda yang memang sdh ditugasi untuk mengurusi kita. Karena itu adalah kesalahan garuda yang delay sampai 2 jam, maka kami hanya ingin dipastikan bisa sampai australia walaupun naik garuda. Urusan keuangan ya urusan garuda sama qantas nantinya. Hehe.
Sampai di denpasar, kami disuruh ke customer service yang langsung dimintai keterangan bahwa kami sanggup membayar uang naik garuda. Walah, lha kalau tahu dari awal bahwa kami ternyata harus bayar, ya kami tak akan ke denpasar saja. Mendingan telepon mas zam zam untuk mereschedule ulang ke smailing tour. Hehe. Tapi akhirnya pihak garuda mengalahJ karena pak steve hebat euy cara diplomatis menjawabnya. Ok. Kami akhirnya naik garuda yang penuh dengan bule bule oz dan tamu tamu lain. Baru kali ini satu pesawat sama bule. Intinya ya 90 persen turis.
Nach lebih serunya lagi.....
Seharusnya pesawat kan terbang jam 12 malam. Tapi ternyata delay sampai jam 2 pagi WITA. Hmm, padahal kita sudah di pesawat dan pesawat sudah berjalan menuju runway setelah tayangan dari pramugari tg keselamatan selesai. Eh...tiba tiba pesawat berputar lagi dan ada pengumuman dari kapten pilot bahwa ada gangguan teknis. Hmmmmm. Akhirnya semua diminta turun dengan membawa tas tas kami. Waduh, malu deh rasanya jadi orang indonesia. Lha gimana kog garuda servicenya begitu. Tapi ya sudah....
Saya hanya kasihan dengan bayi bayi yang dibawa para turis dan pak stef yang sudah lelah. Saya juga akhirnya tidur di kursi kursi ruang tunggu. Lalu ada pengumuman kami diberi ‘refreshment’ ...ternyata diberi satu kaleng sprite or coke. Suruh pilih. Wah,,,mending tidur saja. Hehe.
Tapi ada saja ya turis turis itu, mereka seemed enjoy enjoy saja. Ada yang masih bergurau dan ada juga yang ngobrol (entah apa saja) nada kesal mungkin saja ada.
Jam 2 kami dipanggil untuk terbang kembali.
Alhamdullillah, setelah 5 jam berada di pesawat, kami mendarat di sydney pukul 1115 waktu setempat. Ternyata ada perbedaan waktu 4 jam. Jamku masih pukul 6, masih nguantuk karena kan jam biologisnya ya segitu. Tapi ya harus bangun untuk segera ke check in counter untuk melakukan cek visa dan custom.
Ck ckckckckck....ternyata memang benar, sydney memang jagonya ketat dan super ketat untuk barang bawaan. Semua dibuka. Saya dan pak steve lebih baik honest dan sejujur jujurnya. Semua yang ragu ragu kami beri tandai di kartu custom clearance. Masalahnya adalah saya bawa wayang yang terbuat dari kayu, lalu suvenir dan pak steve bawa obat obat untuk sakitnya. Saya juga bawa minyak kayu putih. Waduh.
Dibukalah tas ku, hehehehe benar disuruh menunjukkan membawa apa saja. Ya akhirnya semua usaha mama untuk mengepak dengan bagus......terbuka dengan menunjukkan celana dalamku yang warna warni di meja custom clearance. Hebat kan.......:)
Alhamdulillah they let me go dengan bilang, they’re okey, darling. Good’dayJ
Back to kamar di Youth hostel
(duh, pas nulis ini) teman sekamar di youth hostel ini lagi mabuk kayaknya..jadi agak meracau. Aduh....dia ngomooong terus...) semoga semuanya tak apa apa.
Gosh...bismilah.....
Okey sampai mana tadi, Ya ...akhirnya kami pergi dengan pak steve (oya, saya selalu yang mencarikan tasnya pak steve di baggage claim)...tugas saya untuk selalu memastikan pak steve alright. Duh malah kita tidurnya terpisah. Pak steve di university house saya di hotel lain...semoga pak steve tidak apa apa.
Nach setelah itu kami harus mencari tempat dometic transit untuk naik qantas. Nah pada waktu di sana, ketahuan oleh bagian qantas bahwa kami tidak naik qantas. Hehe. Nach ada yang lucu. So ini dia dua orang yang tidak naik dari jakarta. Tapi managed to be in sydney. Heran memang. Tapi ya begitulah...akhirnya kami bisa naik pesawat ke canberra dengan qantas. Nach karena juga jaraknya hanya 200 km, pesawatnya ternyata pesawat berbaling baling. Walah....di oz juga ada tho. Wah deg degan juga kog naik pesawat spt itu. Tapi ya....bagaimana lagi. Alhamdulillah dengan naik pesawat itu, saya bisa melihat sydney sampai canberra dengan jelas. Karena pesawatnya tidak terbang tinggi jadi bisa melihat jelas. Sayang tidak sempat saya ambil foto foto kareana sempit dan suara bising baling balingnya.
Nach, sampai canberra saya bertugas mencari taksi untuk mengantar pak steve ke ANU duluan. Saya tinggal di luar ANU pak steve di dalamnya.
Ternyata memang keciiiiilll banget canberra itu, isinya hanya gedung gedung pemerintah dan kedutaan besar. Kotanya tertata rapi.
Tapi ya itu...tadi jam 5 semua toko sudah tutup. Wah, mau makan gak tahu bagaimana. Alhamdulillah setelah mandi dan menemukan Big W toko supermarket, saya beli susu, cornflakes, aqua dan jus jeruk untuk dinner.
Oya, sebelumnya tadi siang pas di ANU, saya bertemu dengan mbak fifi dari depkeu yang sedang ambil PhD di ANU. Dia temannya mas gatut yang membawa titipan dari mas yudi, yaitu simcardku tadi. Simcard itu kan dikirim ke mbak fifi. Wah, ternyata mbak fifi itu orangnya waduh bicaranya banyak tapi banyak info yang saya dapatkan dari dia. Benar benar saya merasa mau kuliah di ANU saja sehingga dia langsung banyak memberikan info ini dan itu.
Yang lucu-lucu saja dari mbak fifi:
Saya baru tahu bahwa PNS di oz itu gajinya jauh lbh tinggi daripada pegawai swasta jadi PNS merupakan jaminan di oz. Berbeda ya.:) terus sistem gajian di oz itu adalah mingguan. Termasuk PNS. Setiap hari kamis . waudhuuh asyik ya. Jadi nggak ada yang namanya tanggal tua.
Terus, semua mhsw di sini ya..kerja parttime. Mbak fifi...kerja di McDonald hehe. Lumayan, satu jamnya 20 dollar oz atau 160 ribu rupiah. Wah. Nach dengan kerja dua minggu (sehari 3 or 5 jam), dia bisa membayar kostnya yang seharga 150 dollar per minggu. Gubrak. Tapi ya itu, kalau tidak kerja parttime ya rugi.
Nach akhirnya aku sempatin lihat-lihat apa saja yang dikerjakan anak muda di sini:
1.       Ternyata tukang kebun di ANU pun juga mahasiswa asing. Hehe.
2.       Di Mall di Canberra Center, tukang bersih bersih handrail di escalator dan semua window pane adalah mahasiswa mahasiswa china. Hehe.
3.       Lalu di supermarket Big W, yang jadi penjaga kasir juga mahasiswa semua. Rata rata anak india atau malaysia. Hmmm benar benar
4.       Terus aku temukan indomie goreng dan rebus segala macam rasa di supermarket di sini.walah...hargany 4000 rupiah sebungkus. Tapi ya murah lha wong hanya .59 cent. Hmmm tapi pake bhs inggris. Khusus utk pasar oz.
Nach, jam 9 malam semuanya sepiiiiiiii. Hmmm.. Benar kata mas yudi, di canberra akan terasa boring bila terbiasa dengan sydney. Tapi menurutku, asyik karena semuanya teratur dan tak perlu neko neko. Ada citywalk yang persis ciwalk. Benar benar car free. Hmmmm...dan luas sekali.
Nach, sekarang saya menulis ini sudah jam 12 malam. Duh harus tidur nich.
Hari kedua di canberra dimulai dengan...bangun pagi yang sangat melelahkan karena saya tahu sebenarnya masih jam 2 pagi jam biologis tubuhku namun apa mau dikata...
Saat itu sudah jam 6 pagi. Duuuh. Ditambah matahari ternyata sudah bersinar terang. Hehe.
Belum subuhan lagi. Dan yang paling asyik adalah....kamar mandi di YHA itu kan sharing jadi ya kalau jam pagi ya antri. Untung jam 6 masih sepi. Syukurlah. Jadi saya mandi lalu sekalian untuk wudu. Setelah ganti baju, saya membeli kartu internet sebesar 5 dollar yang hanya bisa dipakai selama 20 menit. Duh mahal banget.
(oya, saya kan maunya bawa kabel untuk internet eh tapi kan notebuk yang baru belum diinstal kabel sony ericson. Lagipula...bagaimana mau menginstal kalau tak ada dvd atau cd drivernya .hehehe kan notebook kecil. Harus pake eksternal cd dvd writer yang harus beli lagi nanti di mas erwin. Heheheheh.
Nach...apa mau dikata. Ya harus beli kartu saja dengan nomer pin.
Terus....di kampus ANU semua wifi pakai password yang hanya mahasiswa ANU saja yang bisa. Dhor. Jadi ya tadi pinjam Idnya ibu atik...lumayan bisa ngirim email sebentar.
Nach, saya berangkat ke kampus jam 8 pagi..dan masyaallah dingiiiiiin banget. Ternyata canberra lagi turun suhunya walaupun summer. Hmmmm bagaimana coba...:)jdi ya kademen. Jalan di tengah jalan yang berangin. Lalu saya mampir ke kafetaria untuk beli roti dan susu. Lumayan untuk sarapan. Hmm harganya rata rata sekali makan itu 5 dollar atau 40ribu rupiah. Belum minumnya lho. Hmmm bener bener mahal yo. Tapi ya murah untuk uang di sini.
Lalu, sambil makan saya baca baca dan telepon telepon profesor dan orang orang yang harus kita temui. Hmmm ternyata prof. Prof yang harus pak steve temui banyak yang sedang cuti. Lha ternyata sekarang lagi summer vacation sampai februari. Gimana coba. Asyik ya. Memang summer kog pas bulan desember. Agak gak ngerti. (haloo suray...this is the southern hemishpere gitu lho)
Nach, setelah itu,ketemu pak steve.
Aku gedor gedor di depan pintu sampai 20 menit pak steve tak kelihatan. Ternyata beliau makan di restoran. Walah...
Lalu saya ketemu mbak fifi lagi di kantornya untuk mendapatkan banyak info mengenai ANU itu bagaimana. Dan banyak hal yang saya pelajari darinya.
Setelah itu, jam 1120 ketemu Prof. James Fox yang kenalan pak steve dan yang kebetulan adalah ketua PSK nya sana.
Banyak yang diobrolkan tapi yang banyak bicara pak steve karena mantan dosennya. Saya at least sudah kenalan dengan dia.ngobrol satu jam.
Lalu ketemu dengan ibu ATIK dosen antro yang lagi mendapat beasiswa dikti utk ambil bahan S3 di ANU. Wah, malah bicara ngalor ngidul sampai 2 jam lamanya. Duh....malu karena dari jam 11 kita menguasai ruang tamu lobby hotel hehehe
Dan setelah itu, saya sempatkan ke ruang kerja bu Atik di jurusan Indonesia di fakultas asian studies. Enak bener memang kalau jadi mahasiswa Ph.D. karena dapat kantor dan fasilitas lengkap. Jadi pengen.
Lalu, saya pulang bareng bu atik jalan kaki sampai akhirnya jalan dewe dewe karena ibu atik harus naik bis ke rumah sepupunya yang sudah jadi WNA selama 30 tahun. Dia enak bisa save uang karena ada saudara. Hehehe. Harus begitu sptnya.
Terus, saya punya tugas (pak steve kan hanya sampai rabu siang di university house) jadi saya harus mencarikan hotel untuk pak steve lagi. Duuuh mana mahal mahal semuanya. Semuanya rata rata adalah 200 dollar atau 1,6 juta semalam!!!! Dan hanya bintang 3. Di jogja bisa mewah banget tho. Dan 200 dolar adalah harga sewa kos rata rata selama 1 minggu. Gubrak.:) asyik deh saya dengan culture shock di oz ini.
Jadi ya...akhirnya pak steve terpaksa saya carikan di youth hostel hahahah. Tapi ya bukan 4 orang sekamar spt ku. Pak steve kupesankan yang sekamar hanya satu orang yaitu seharga 97 dollar. Saya kan hanya 37 dollar. Lumayan.
Nach ini ini......pak steve ternyata bilang bosen di canberra. Mau ngapain sampai hari minggu. Nach pak steve ingin ikut saya ke sydney hari kamisnya. Gubrak. Saya kan sudah dipesenin tiket pesawat dari jogja untuk hari kamis, dan pak steve baru bisa ke sydney hari minggu pagi. Wah.....haruskah kita ganti pesawat? Atau bagaimana? Nach akhirnya kita putuskan utk naik bis saja hari kamis pagi pagi dari YHA. Hehe. Itung itung melihat pemandangan darat kata pak steve.
Ternyata pak steve juga pengin beli oleh oleh di pady’s market yang katanya murah murah hehehe.
Oky....masalah belum selesai.
Di sydney saya kan tinggal dengan mas yudi...lha pak steve? Ya itu dia...saya harus mencarikan hotel untuk pak steve karena kan tidak enak kalau pak steve tinggal dengan mas yudi. J rumahnya kecil kata mas yudi.
Akhirnya saya minta bantuan mas yudi utk mencarikan hotel khusus untuk pak steve yang harganya sekitar 100an dollar. Hehe. Dapat..tapi entah di mana lokasinya. Semoga dekat dengan kota.
Nach, setelah itu....jam 4 sore saya solat di hotel dan langsung cabut jalan kaki ke parliament zone. Wah benar benar menakjubkan kota ini. Sangat indah dan tertata rapi. Asyik untuk ditinggali walaupun kecil. Tapi dalam seminggu sepertinya sudah kesana kemari dech. Makanya ada yang bilang bosan kalau di canberra.
Tapi saya membayangkan kota ini ada di indonesia.....hmmm what a great idea. Mana ada kota yg tertata rapi. Semua penduduknya sopan hehe (selama itu)....dan semoga memang benar adanya.
Semua mendahulukan pejalan kaki dan pengendara sepeda. Menyeberang jalan benar benar harus di tempatnya. Kalau  trafic light lagi merah, kita bisa pencet tombol orang berjalan lalu beberapa saat kemudian akan ada tanda kita boleh jalan.
Di setiap aspal jalan di pojok pojok ada tulisan LOOK untuk mengingatkan pejalan kaki untuk tengok kiri kanan. Karena saking sepinya...kadang kita santai dan seenaknya menyeberang.
Banyak dah aku ambil foto di dekat danau dekat parliament zone. Area asyik utk jogging  bersepeda. Bisa mendayung dan rekreasi lainnya. Saya lelah karena keasyikan jalan.
Nach...sekarang sambil menulis ini...aku menghirup udara penuh bau counterpain. Saya sampai harus minta maaf pada si Tate yang istrinya orang indonesia itu. (teman sekamarku di YH)
Dia senang banget menunjukkan foto foto si Bidadari dan Maya (kedua putrinya). Foto foto keluarganya di Batak yang ternyata tentara. Malah ada yg pernah jadi pejabat penting di ambon. Dia ketik namanya di google dan muncul si bapak tentara itu dengan berbagai macam foto dan berita J lucu juga orang ini...
Jadi, kita berdua adalah seorang ayah yang lagi sama sama di hostel dan mencari sesuatu di negeri orang. Dia orang inggris ceritanya yg mengadu nasih di oz.
Lalu: sempat ngobrol via phone dengan hyeong: tg rencaya saya ke brisbane naik KeretaJ hehahe
Kutipan: ‘gung, ngapain sih kog naik kereta. 12 jam lebih lho. Kamu itu mau ngapain? Lihat gurun pasir? Padahal kalo naik pesawat kan cepat . bagaimana? Sdh makan nasi?
What? Memangnya aku tukang pijat? Lha wong dua hari di canberra saja sudah weleh...kaki cenot cenot begini.
Kutipan: makanya....makan nasi yo. Jangan roti terus.
Oya:
1.       Hari ini pertama kali saya makan sandwich SUBWAY. Isinya sayuran, tapi saya salah ngomong...diberi picklesnya banyak. Waduh....sakit perut. Dan kepedasan merica.
2.       Terus...saya sakit peruttttt (maaaff)  hiks karena susu sini belum cocok ke perutku, ma. Ngisin ngisini....
Alhamdulillah sudah sembuh kog.  Well...inilah secuil catatan catatan tg pengalaman di oz. Entah kapan lagi bisa ke sana lagi. Semoga bisa.




Pondering on Time Travel: feats, fact


What would yo do if you  could just turn back in time and do something or better yet—fix and mend—the flaws you made in the past. You might want to change the way you looked or what you had said  when you met your first time boy/girlfriend....(to say the simplest thing)..or better yet...you might want to put a bet on a game or buy some rocketing stock by investing some money in it (to say the coolest thing).

Wouldn’t it be an intriguing treat if we could? Suppose we could not just go back and forth in between, but rather..we could do much more than that....such as what I’d mentioned earlier. Still, would there be any moral hazards from the deeds we would’ve done  if we could do it? I think there will be, unless we just go and be back in between time to enjoy our other-selves in the past as a mere ‘vacation to the past’ without any intention of changing what had happened. Then, only then, would this be a simple yet rewarding treat in itself—as a medium to understand ourselves.

Now the question is, up to now, this so-called “time travel” has always been just a mere and distant fantasy that most people would enjoy dreaming of. And, that is the very reason as to why we have lots of entertainment dealing with the theme, be it in movies or in books.
Until human finds a way to realize this (seemingly?) improbable feat, we could just wonder and dream about it. God knows when...even if it did come...or will it?
**This has been a nothing more than a trivial thought of someone who watch too many sci-fi movies**

Kediri (Part 3)

Going back home to Kediri to attend my cousin's wedding banquet.
it was a well planned trip since we still got some spare time to see the town after and before the party.
I took a lot of pics of her. can't get enough of...
well..she's kinda adorable.
she was like....stopped to pose. strike to pose, never knew where she learned it from.





Stopped (on purpose) to have a slice of PH in town. ( the simple reason was that....we got lots ..and loads of food at home for the wedding, but we (still) wanted to have something different. (sigh:) :)





...We managed to be in town to taste the 4D experience. they said it was the first ever in town.
well...not bad for such a small town like Kediri. :) hehehe.

Eyra (and for sure her sister) did enjoy the time we spent there.

Saturday, June 25, 2011

Trans Studio Bandung

Trans Studio Bandung.
Trans Studio Bandung.
Bandung Trans Studio.
Trans World Bandung Studio.
Bandung Trans World Studio...
or....any other names you may call it.
yes....those are the theme park names....which have been lingering on my mind for the past several days. I am planning to go there next month. around the third week of July...is -- I think -- sort of  a perfect time to go there.
well...with the so much hypes and stuffs going on on the net....this particularly dubbed ..so called one of the biggest indoor theme park in the world.....really has captured everyone's attention.
who does not want to go there...?
well...not every one would certainly easily get enticed by something like this.
but IT DOES entice me....and I am planning to take my whole family to have a vacation there.
...bismillahirrohmanirohim....I hope that it's gonna be a great family trip.


Friday, June 24, 2011

Novotel, Solo Central Java

Just a stone-throw away from Jogja...or a 55 minute ride by commuter train to Solo from Jogja.
we decided to take a weekend short trip to Solo.
nothing special to celebrate.
just wanted to spend a different nuance and atmospheric weekend.

spent the whole day in the hotel vicinity, strolled along slamet riyadi's main street.
jogging down the relatively wide lane of pedestrian.
having dinner at Solo Grand Mall.
going around by becak in Solo.
swimming and spending the morning at the pool.
my kids were so happy and excited to be there. That is great.

Bertiga

Bertiga di ambarukmo plaza during Ramadhan.
well..it is going to be another year of Ramadhan season. Never thought that time flies so fast like this.
it was last year's ramadhan festivity that we went to at the mall :( pathetic, eh.
but then...that was the only thing that we could come up when it comes to talking about last year's  ramadhan. gosh.
enough said. the thing is....
the picture taken here is the one we took with an outfit and backdrop provided by the mall.
looking back....both eyra and freya were so ecstatic.


Canberra City Youth Hostel

Canberra City YHA.
Yup, that was the place where I stayed on my last visit to Australia.
well...it's comparatively cheaper than any other starred hotels scattered around this not-that-big city in ACT.
I took a picture in front of the front desk where...as you may be able to see...
there are a lot of 'welcome' note from several languages which are attached /put up on the wall.
see the pic?
interesting...
the place is near the Canberra Center ( the place) where I used to do quick shopping before catching up things .
well...'tis a good place to stay for backpacker like me....:)

Taking Freya to Campus

About a few weeks ago..on Friday, my wife took my elder kid to school. my mother-in-law got her routine haemodialysis(?) at the hospital. So, my little princess--Freya--was alone at home. and...I got something to do at the office. So, I got no other choice but to take her along to campus.
to my surprise, she was sooooo happy to be in campus.
she loved taking a walk on the shady lane in the campus.
she even joined me in the masjid kampus (the mosque) for Friday prayer.
...but...she just couldn't be still during the sermon.
she kept talking and walking around while the sermon was attended.
but...the most important thing was that Freya.....was happy being with me. :)

Movie World, Gold Coast, Australia

Movie World, Movie World. Gold Coast, Oz.
well, the first time ever to MW. it was such a thrilling ride and fun time to spend.
Went there with my hyeong's family.
though it was some time ago....but the memories do still linger on.







I think the Batman ride, Superman rollercoaster, and the Lethal Weapon's sickening roller coaster were really the highlights of the trip.
Great.


Eyra is no longer a Kindergarten kid



Well, 'Tis Thurday, June 23, 2011:
She got all of her class report and homework, worksheet, pictures, paintings, her handicrafts...and all the works she made at kindergarten for almost 2 years.







well, today is the last day she became a balita :) a kindergarten kid.

I will miss the time she put on her Saturday's outfit...since on Saturdays..I am the one who mostly takes her to school. I remembered taking her on a bike in the morning before going to school.

hmm....it has been indeed such a blessed time and moment.

Now, Eyra is ready for the next step into elementary school.

Memory @ Gama Candi Resto, Jogjakarta

Yes...the Gama Candi Restaurant which used to be situated right in front of Jogjakarta railway station (TUGU) had gone a.k.a. disappeared. Too bad, really..coz my wife really loved going there to enjoy the grilled or fried crabs and lobsters or any other sea food.
we once celebrated our anniversary there. The place was cozy especially at night, as you can see in the pic.
but...it is now all just a memory. the place is now deserted...
hmmm...I wonder where the new Gama Candi restaurant had gone...or moved.

Penganan Korea

Jangan kaget. Don't be shocked.
I think this cutely and intricately decorated+wrapped snacks are too nice and cute to eat.
I can't think of myself having to eat all of these.
well..the fact is...I got it from my Korean friend who happened to visit Jogjakarta.
She feels that she needs to give us something and HOPLa..this is it.
wow...it was nice.
amazingly...all of those little snacks are actually available in Indonesia. BUT
the BIG difference is how the Korean manages to put the TOUCH into their original snacks.
They look so fancy, so expensive-looking items.
hmmmm......

Fun with Dick and Jane


Just recently watched this movie again. Turned out to be quite amusing. Not-that-bad movie to watch and enjoy. Two scenes really got my attention:
the first one was....
...the one with Jim Carrey being apprehended by the US-Mexico border police. Alas, he just dropped his wallet just when the police raid a group of supposedly immigrants where --once again alas--Jim carrey was there. He couldn't prove his Identity as an American. 
To top if off, he just had a bump on his lips that he barely speak American accent English...which surely led the police to assume that he must be one of the supposedly illegal Mexicans. Trying hard to convince the police that he was indeed an American, he had a chance to hand in his handphone to the police asking him to call home...just in time when Jim's son answered the phone by saying, "HOLA?"
..
the second one
was the closing minutes when Jim or Dick and his wife, Jane, were driving their newly purchased car after being able to get their money back........
on the road..they met one of their colleagues who shouted that the had been hired at a new energy company named: ENRON.
what?
I was flabbergasted and churned my tummy to see the movie ends just like that.!!!

what a nice ending:) simply loved it.

Weekend with the kids

Weekend with Eyra and Freya?
it's been a month since the last time we took them out for a walk.
well, as always...:) taking a walk means..shopping at the malls. hmmmm...not a good term, isn't it?
the truth is ...we barely find perfect time to do shopping for Freya''s pampers, milk, and other 'unileverian-stuffs we need. So, it all came back all again and again that we should go to this mall--particular Mall, AMplaAz. Ambarrukmo Plaza...where we mostly hook ourselves up.

Eyra...and Freya were as usual....glad (at least, I thought so:). They couldn't let their eyes off the glowing lights above and all the toys they could dream of.

In fact, they were sleepy even before going out. So, I am pretty much sure..that they were trying hard to enjoy the evening. But I guess they did, though.

so, we spent another hour in Carrefour just to spend $20 on milks, pampers, noodles, fruits, and ..........gosh I didn't know what we bought. the truth? we spent $ 40 or more......for a night!. yep...that excluded the CDs and Tapes we bought earlier. wasn't it awesome ? awesome? oh come on Suray......come to ur senses.....what were you thinking?................

I just hope that I will get something good in return for having spent something on these things...in fact..I did spend it on things that eventually we need anyway. hmmm is it an excuse or what? ....

I just pray and hope that we will be wiser in spending.
But..hey..................irrespective of all those.....I couldn't let one fact go....i.e. Eyra was so happy during all evening.
and that's what Money can't buy.

Tanjung Tabalong, Kalimantan


..it took me about 16 hours to get to Tabalong from Jogjakarta. well...we left Jogja at about 8.25 heading for Surabaya for a 4-hour long transit in a small and damped Juanda airport. The truth is that....Juanda is bigger...than Adisucipto Airport in Jogja. The reason I got this cramped feeling over the trip was simply the lack of entertainment and things to do in the airport while waiting for that long. nothing to do. just sitting and doing nothing.

It was lucky that I managed to buy a local newspaper just to kill time.
It didn't work.
It helped a little.
Even I got to scrutinize every bit of small-ads on the paper just to make myself amused.
gosh...
but then...the time for boarding a plane heading to Banjarmasin came.

for about 45 minutes the planed landed at Syamsuddin Noor Airport in Banjar Baru (NOT Banjarmasin as I had thought before).
so...instead of going downtown..we were going further away away from the city.

I thought the trip to Tabalong would take about 4 hours or so. To my surprise..it took me almost 9 hours just to get through a 247 km long distance.
Not to mention the conditions of the rugged roads and the traffic jam that unfortunately seemed like to welcome me on board:)
hehe...well..I can smile now.
BUT I can assure you..that I didnot even pun a smile even a grin on my face. I was crooked and shagged.
nothing to do.
bored and stucked in a car.

that was what I felt during almost an hour of traffic jam right in the middle of nowhere...
it was a good thing that I am a kind of person who could do the impossible in enjoying small and trivial stuffs. :) true!

I tried so hard to find myself some amusing facts and scenes I spotted along the way to Tabalong irrespective of its being dard outside.

The car that took me all the way down to Tabalong had a few stops in between. we had some drinks. stretched our legs...and dinner.

I happened to be a vegetarian and I found it hard to adjust myself to the food. Meat Meat and Meat. or Fish Fish and Fish....grilled fish....baked fish..olala...

no worries.
for I could always soothe myself for something else...

at about 11 pm or so...we finally arrived in Tabalong.
a city full of surprises...
what are those?
well...I will blog them out in my next blogs...
hints: coal mining. big trucks. oil mining. kids. schools. water. air conditioners:). heat. food. shopping. mandau. and stuffs...

but one thing left me speechless....IT WAS indeed a marvellous experience..despite its shortcomings...

I did enjoy my trip to Tabalong. 

KL Kuala Lumpur

This is the reminiscence...or sort of remnants of what I had after being in KL..
The second time of being in KL really perturbed me in a sense of being aesthetic. I love it. I just got here at 5 pm. And it was my first time ever to be in KLIA (Kuala Lumpur International Airport). Gosh…indeed it is the best airport I have ever been to for such a while. I thought I was in Incheon (Seoul International Airport) when I got there…because the chic was just the same…but what makes KLIA differs from Incheon is its human-touch state of the art architecture. It captured me.
So..I took the sky train to the baggage claim and immigration section. ..one thing that really captivated my attention. I assume KLIA is designed so…..as to make people feel the difference. KLIA really makes my experience cool enough to share with others.

And so…as soon as got from the train, I remembered that I didn’t have a single Ringgit with me. So…the only thing that popped out of my mind was to find any money changer. The first one that caught my attention was Maybank…but it turned out that the dollar I got was not acceptable. Simply put…without giving me any reasons why…I was told to try some other money changers…and so I did.
I forgot what it was…but luckily I managed to change a hundred buck into Ringgit. Gosh..what a realief.
And then…I rushed myself to the entrance door…to find anyone…who might have waited for me..
And it was not easy as I thought…
I had no idea of who would pick me up at the airport. I kept looking at each papers and lots of inscriptions written on papers.. Lots of people were carrying their hotel names complete with each hotel’s guests. But none of them is mineJ oh sigh

And then I circled and circled all people…
Nothing worked.
I found no one carrying a plate inscribed with my name…
And then…I circled for one last time…when I got my attention to one paper and my name written on it:)

finally I met my friend....:)

the highlights: since I got no other things to do...:) so..here it is.:)
Bumiputera Bank at KLIA RM 376.20

Now I got RM 166
166 –72 = RM 94
So I have spent RM 376 – 94 = RM 282 atau sekitar 282 X 2400 = Rp 676.800 (WOW….) Gosh.. only for 2 days???????????????????????
KLCC
Putra
Pasar Seni
Postcards RM 7
T Shirts 7 X RM5 RM 35
Key holders 4 X RM14 RM 56
Statue RM 15
Statue hey holders 4 X RM 2.5 RM 10
Milk Dutch lady RM 3.70
Pringles RM 3.49
Mineral water RM 0.99
Head and Shoulder Shampoo RM 10.90
Putra LRT tickets
First Asia Jaya – KLCC – Asia Jaya RM 7
Asia Jaya – Pasar Seni RM 4
Pasar Seni – Sentral Stesen RM 2
Sentral Stesen – Asia Jaya RM 1.20
Sentral Stesen – Asia Jaya RM 2
Mc Donalds RM 8.19
Delifrance RM 6
Scissors RM 1.90
Best Denki (Adaptor) RM 12.90
Tape /Isolasi RM 1
Beli Hotlink … dg pulsa RM 50 RM 80

RM 268.78 



the highlights: okey....enough...enaf...inaf....cukup dulu. nanti jalan jalan lagi:) 

Thursday, June 23, 2011

not that hectic day

Today, I rushed to the bank to catch up the thingggs I got to finish. got the cash. paid the debt. reported the transfer. bla bla bla. the thing is....it all did not have nothing to do with me:) it all got somethin' to do with the book and journal our office needs to publish. ***
then..
I got to help two of my students who are eligible to participate in some sort of youth camp in Korea. what a hectic day.

***
then...
not to mention...the graduating papers that I got to supervise...:) *** surprise surprise!

then...
the emails that I got to finish and send to the office of international affairs; korea; publisher; embassy...

then...
lunch timet at 15.30!!!!!!

Wednesday, June 22, 2011

my 2008 class' studio photo session

What a great moment I had with my students today!
well, it was actually a well-planned event that almost all students of my 2008 class have been waiting for.
It was no other than...a studio photo session!
yep...that's just it.
we went to a studio called 'Alvin' just about 3 km from campus.
the thing was...we were like a group of 40 students or more. and to make things better: we hardly fit into one
frame of the camera. But, thankfully and gleefully....it was beautifully crammed and captured and freezed in
the most unusual way of natural acting out of my students.
we took about 30 takes before we got numb of our knuckles and knees and
we were like running out of ideas as to how to pose. yep...never had I imagined that it would so hard to strike
a pose.......naturally.
but, we did it.
love the way my 2008 class students handled and managed the photo session to celebrate the end of the semester; as well as...my Korean Indonesian translation class.
what a great ride with my students.
it's gonna be a splendid moment and memory, indeed.

Two-colored lake!

Air Terjun Dua Warna, yes, that's what I learned through the net. it is located in North Sumatra. Upon stumbling on the picture of this eerily and heavenly lake, I felt like choked-up since it is too heavenly amazing to be true..in existence, yet it does. I haven't been there..but it is so tempting to go there...hmm.

Monday, June 20, 2011

Kediri (Part 2)


Kediri (Part 2)
Since it was not an executive class, we got no AC,instead it was only a ceiling fan decoratively attached over over outr seatsJ. Yes, it happened that the only fan over our seat was seemingly unoperational (or else...should I say...broken?). well,  that was the case.

But, the most important thing of all was the fun that my daughters had during the trip. They did enjoy having a kind of ‘picnic’ time on the train. We just ate all the snack we brought, we had fun playing with the drapes. Yes, you read it correctly, it was the drapes that my kids were playing with. The wind that was blowing throught the windows of our compartment was somewhat strong enough to move and flip over the drapes that it looked like it was hovering over us. So..that made the kids went crazy over it. They couldn’t just stop playing around with it.

......

We arrived at Kertosono train station (Stasiun Kereta Api Kertosono) at around 11.10 just to find that our train for Kediri had alreadly left about 15 minutes earlier. GoshL
We thought that we had just enough time to catch the Kediri-bound train. But, unfortunately, the train left ealier. Nope, it was not earlier than it had supposed to; and neither did our train. We just arrived on time as scheduled.
So..I later on learned that ....the Kediri-bound train was usually about 15 minutes ealier than the Sancaka train we rode on that day.
So, I had no other option but to call my sister to pick us up at the station which is actually about 35 km away from homeJ hehehe. But in about 30 minutes or so, she did manage to arrive at the station to pick us up. Great.

now...we are on our way to Kediri. home sweet Home.


Friday, June 17, 2011

Pilih Trans World Studio Bandung, Trans Studio Makassar atau USS (Universal Studios Singapore)?/

Akhir-akhir ini saya ’sedikit’ terhenyak dan ternyata lama-lama semakin ‘banyak’ terhenyak juga dengan satu hal yang kelihatan sepele ini–padahal tidak menurut saya. Yang saya maksud adalah bertaburannya iklan di media cetak, media online, baliho di jalan, dan di toko-toko (paling tidak di Jogjakarta!)–tempat saya tinggal. Iklan yang saya maksudkan adalah iklan yang sangat atraktif dan menarik mengenai Universal Studio Singapura. Hmm, bagaimana tidak menarik, karena theme park yang satu ini memang dengan dahsyatnya menjual dirinya kepada seluruh orang Asia—terlebih-lebih orang Indonesia yang konon (saya kira benar) menjadi penyumbang jumlah turis terbesar di negeri Singa tersebut.

Sebenarnya kalau urusan iklan pariwisata , Singapura memang tak diragukan lagi. Sejak dulu sebelum ada theme park ini pun di berbagai media di negeri kita telah banyak dan hampir setiap saat dapat ditemui iklan wisata ke Singapura.

Nah, yang saya soroti dan membuat saya terhenyak dan agak geregetan adalah kog saya tidak pernah atau belum pernah (?) membaca, melihat, memandang-sepanjang sepengetahuan saya satu iklan pun mengenai Trans Studio World di Makassar yang konon adalah indoor theme park terbesar di dunia. Padahal, Trans Studio World diresmikan terlebih dulu daripada Universal Studionya Singapura ini. Padahal lagi….saya melihat di youtube bahwa pembukaan Trans Studio ini pun mendapat sorotan dari media Singapura tahun lalu.

Tapi....keadaan sedikit berubah semenjak adanya pembangunan TWB (Trans World Bandung) yang ternyata 2 kali lebih besar daripada TWM (Makassar). ..dan gembar gembornya banyak wahana wahana menegangkan yang hanya ada 3 di dunia (salah satunya di Trans World Studio Bandung). Semoga ini menjadi titik balik....adanya iklan besar besaran.


Kembali ke masalah geregetan saya tadi. Bahkan di kota Jogja pun, toko-toko elektronik dan bahkan toko cat (baca: cat untuk tembok,) pun menawarkan hadiah jalan-jalan ke Universal Studio Singapura untuk para pembeli yang beruntung. Iklan-iklan real estate di Jogjakarta pun ada yang menawarkan hadiah plesir untuk beberapa pembeli rumah tipe tertentu untuk lagi-lagi piknik ke Universal Studio Singapur ini. Hmm…dan ckckck…..kog Trans Studio World tidak (atau belum) dijadikan sebagai salah satu hadiah, ya?

Apakah para pelaku pebisnis yang tak tahu ataukah memang Universal Studio lebih menarik? (sepertinya yang kedua kog lebih pas—ini pendapat pribadi). Bisa jadi benar, bisa pula salah. Ataukah pihak Universal Studio Singapura yang memang jeli memanfaatkan peluang maraknya bisnis di Indonesia sehingga mereka dengan cepat menangkap pasar dengan menawarkan diri untuk menjadi salah satu hadiah-hadiah (dalam bentuk voucher jalan-jalan) bagi dunia bisnis di tanah air?
Ataukah ada hal lain yang sebagai orang awam….saya tak tahu?

Satu hal yang membelalakkan mata dari hasil percakapan dengan teman-teman saya adalah fakta bahwa ternyata (hmm ini nih yang menarik) ke Singapura ternyata lebih murah daripada ke Makassar.Lha kog bisa?
Padahal menurut saya…..pastinya jauh lebih mahal Singapura. Itu pasti.

nach, dengan momentum (at least bagi orang orang di Jawa saja), adanya Trans studio Bandung ini, semoga TSB menjadi saingan atau alternatif bagi mereka yg jg ingin merasakan sensasi semacam USS.


Ternyata…hal utama yang langsung masuk ke benak para awamer- awamer (orang awam) dan parabackpackers (mahasiswa dan para pekerja kantoran seusia muda-muda yang suka plesir) adalah….tiket pesawat yang murah dari budget airline yang memungkinkan mereka pergi ke luar negeri dalam hal ini Singapura. Terlebih dengan adanya kebijakan tak perlunya visa untuk berkunjung ke sesame Negara ASEAN dan tak perlunya membayar fiskal bagi yang ber NPWP. Hmm..lengkap sudah iming-iming jalan-jalan ke Singapura dalam hal ini untuk mencicipi Universal Studio Singapore yang baru tinimbang jalan-jalan ke tempat lain bahkan di negeri sendiri…hanya karena tiket pesawat yang mahal. Padahal mereka harus memikirkan hotel dan harga makanan di negeri Singa yang pastinya lebih mahal.
Melihat hal itu…saya kog gemes. There must be something that Trans Studio could do to solve this atau paling tidak harus ada kerjasama berbagai pihak, misalnya pihak maskapai domestik dengan pemerintah Sulsel atau paling tidak pihak pengelola Trans Studio World.(dengan pihak TSB saya kira urusan ini tak ada kaitannya karena ke Bandung sudah menjadi agenda ruti bagi sebagian masyarat Jakarta yang doyan plesir ke Bandung.)

Saya punya usul….pihak Trans Studio World ikut-ikut (karena tiru-tiru yang positif itu boleh dan sah-sah saja kog) bekerja sama dengan toko-toko, retail shops, hypermarket di Indonesia, dan pihak-pihak terkait untuk menjadikan themeparknya sebagai salah satu hadiah bagi promosi kegiatan mereka.
Itulah yang ingin saya tuliskan….

Lha kalau di Jogja saja banyak toko-toko yang secara pribadi berani memberikan hadiah jalan-jalan ke Universal Studio SIngapura…bagaiman toko-toko di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Palembang…dan kota-kota besar lainnya? Jangan-jangan juga sama…J

saya sendiri juga ingin ke sana. Bandung:) 


Maunya Beli Susu tapi...

(baca: beli) lebih banyak dari yang Anda rencanakan dari awal?
Pernahkah Anda merasa bahwa saat membayar di kasir suatu toko ternyata barang yang mau Anda bayar.

Lucunya, hal seperti ini terus berulang-ulang menghampiri saya.
Intinya, cerita saya ini berawal karena setiap bulan paling tidak dua kali saya harus beli susu danpampers untuk dua anak saya. Niatnya memang mau beli susu….tapi ternyata susunya menjadi mahaaal karena beranak pinak dengan barang-barang lain. Saya atau mungkin Anda juga sering ‘terpana’ dan ‘tak sadar’ melakukannya. Setelah membaca beberapa artikel online ternyata saya telah terpapar dan ‘tenggelam’ dalam trik jitu para toko menjajakan barangnya. Heh?
Yang pasti, penyebab pertama adalah karena saya suka dan’harus’ pakai troli belanja. Karena belanjabareng anak-anak, maka mau tak mau selalu pakai troli belanja yang cukup untuk mendudukkan dua anak di troli sembari belanja. Inginnya lebih nyaman, tapi akhirnya tak nyaman di dompet karena secara psikologis saya ternyata merasa trolinya kosong dan ‘rasanya aneh’ bila hanya belanja sedikit. Akhirnya…lewat lorong sana…ambil barang dan plang plung mengambil sesuatu dan membelinya… Belum lagi.anak-anak yang suka mengambil jajanan kesukaannya.

Pelajaran pertama untuk kasus ini adalah…sebaiknya belanja sendiri dan langsung menuju lorong tempat susu atau barang yang memang mau Anda beli. Tak perlu tengak-tengok atau tergoda untuk beli apa pun selain itu. (kecuali: apabila belanja adalah rekreasi buat Anda’ yang terkadang saya lakukan juga)

Namun,parahnya (baca: pintarnya pemilik toko) susu yang harus saya beli letaknya selalu berada di lorong paling belakang….yang akhirnya harus membuat saya berjalan melewati beberapa lorong dengan berbagai macam tawaran diskon dan sale. Ada kalanya bisa tahan godaan dan lebih sering tak tahan….nah inilah masalahnya.
Satu lagi tambahan: pampers! alias popok bayi. Selain susu, sang popok adalah belanja bulanan. Popok ini sama halnya susu juga letaknya di bagian belakang. Yang aneh…harganya memang mahal tapi lucunya (dan stupidnya sayaJ) sudah tahu harganya mahal..tetap saja dibeli. Nah apa yang salah. Sudah tahu mahal, tapi kog rasanya harus beli karena merasa diberi diskon. Padahal hanya harganya saja yang ditulis BESAR-BESAR sehingga seolah-olah didiskon!
Pelajaran kedua untuk kasus ini adalah …sebaiknya langsung tancap gas untuk langsung ke tempat barang yang mau dibeli. Titik.
Pelajaran ketiga untuk kasus ini adalah …bila memang harganya mahal dan tak perlu tak usah dibeli. Bila bisa…
Masalahnya…inginya langsung tancap ke tempat yang dituju, tapi apa daya bila pas jam ramai maka lorong penuh dengan orang dan troli pun tersendat..maka mau tak mau kita harus diam sejenak. Pas berhenti sejenak itulah…kita bisa bisa terpancing untuk melirik, melihat, memandangi barang-barang yang nggak perlu-perlu amat tapi ternyata klik..’oya, ya sepertinya perlu juga itu.” Nah, ini juga sering terjadi.
Pelajaran keempat untuk kasus ini adalah..bila mungkin lebih baik belanja di jam-jam sepi atau menghindari akhir pekan.
Pas mau membayar pun, terkadang…saya harus pintar mencari antrian yang tak panjang dan yang agak jauh dari lemari es krim dan lemari minuman dingin yang secara sengaja diletakkan oleh toko di dekat kasir. Nah, anak-anak saya kog ya selalu tahu (baca: ingat seingat-ingatnya) bahwa es krim letaknya di dekat kasir. Bila belanja sendiri tak akan ada masalah, tapi akhirnya….es krim atau lollipop menjadi daftar belanjaan dadakan. Kecil nilainya dalam rupiah..tapi untuk dua anak dan bila setiap saat?
Yang terakhir…pas kita belanja dan rasanya ingin ke kamar kecil…sering kali toko serbaada atau hypermarket tempat kita belanja tak menyediakan kamar kecil di dalam toko. Kita harus keluar toko dulu. (atau ada hypermarket yang menyediakan di dalam? Dan saya tak mengetahuinya?) Nah inilah masalahnya. Sembari keluar..mau tak mau mata kita melihat-lihat lorong-lorong barang lain dengan seabrek penawaran. Bila tak kuat godaan, lagi-lagi keinginan untuk membeli hal-hal lain pun muncul.
Well, itulah susu dan popok bayi yang beranak pinak sebelum sempat di bawa ke kasir…dan sampai saat saya menulis ini pun….hal-hal ridikulus (konyol) ini berulang….entah bagaimana caranya mengatasinya…


Kog Kamu Bisa Hidup?


Saya seorang vegetarian (daging, ikan, ayam dls..tak pernah saya makanJ. Tak (pernah) merokok. Tak (suka) minum kopi. Jadi kalau teman-teman saya sejak dua hari lalu ‘pesta’ sate kambing, sapi, rendang, dan seabrek makanan serba daging…apalagi pas Idul Adha…hmmm saya hanya bisa ikut merayakan saja—tanpa merasakan seperti apa daging itu. Memang…tak ada keinginan untuk makan. Jadi, bukan masalah.

Yang jadi masalah adalah pertanyaan-pertanyaan de javu yang sering kali saya terima.
“Ray, kog kamu bisa hidup?” kata yang satu. “Daging tak mau, ngerokok ndak, kopi juga nggak? Terusngapain hidup?” Waduh..pertanyaan yang satu ini…cukup menggelikan buat saya.
“Memangnya orang hidup harus makan daging?” begitu pikir saya. Tapi, saya memang bisa memahami teman-teman saya yang sering kali bertanya dan (mungkin) penasaran mengapa kog tak sekali pun saya tertarik untuk menikmati salah satu makanan terenak di dunia ini: daging. Benarkah?
Jawaban saya sering kali, “ Iya, ya..kenapa ya, tapi tak apa kog, karena saya sudah cukup dengan makanan lain non daging.” Lain halnya kalau saya jadi vegetarian karena saya ada alergi atau karena pantangan. Mungkin pas Idul Adha kemarin saya aka jadi orang yang tersiksa karena ingiiiin sekali makan nikmatnya daging tapi tak boleh karena pantangan.


Intinya…dengan vegetarian saya paling tidak banyak didekati oleh teman-teman pas acara makan bareng , prasmanan, atau di acara-acara lain yang pastinya banyak menu daging. Mereka ‘meminta’ bagian saya atau biasanya saya yang duluan memberikan daging, ayam, atau ikan jatah saya pada mereka…
Sebaliknya..saya mendapatkan krupuk atau sayuran milik mereka…
Kadang ‘barter’, kadang tak perlu ‘barter’ pun saya sudah senang..karena saya tak harus menyisakan makanan…:)
Akhirnya…pertanyaan ‘Kog kamu bisa hidup?’ sepertinya akan terus menemaniku…

Pondering over SOURCE CODE (the movie)


Just watched “Source Code” for the second time. It really got me. It did. I never thought that I would be able to see one of the most positively reviewed movies in the first few months of 2011, i.e. Source Code. I do not know who I should thank to for having released this particular movie to Indonesian cinema. Okey, I am not going to talk about this..but I am thinking of writing what I have been thinking over the movie since I watched it twice. Yes, twice in a week.:)
I think it owed to the fact that the movie itself successfully intrigued the moviegoer like me to watch one of the sleeper movies like this one. I think the credit should come to the Director (Mr. Duncan Jones….?:)
I was glued to the seemingly intricate and preposterous storyline, BUT yet….it won my heart and my mind as well. An idea that parallel realities do exist as suggested in the film DOES get me head over heel about the movie Especially, Jake Gyllenhaal’s superb and subtle acting did get me. I did buy his acting and his feeling. In addition to his plausible acting, I also admired Vera Farmiga’s cool and determined acting as portrayed in the movie. Their gesture, their eyes, everything they do in the movie DO support the plausibility of “Source Code”
And…yes…the soundtrack (which was arranged by Chris Bacon–or so I learned)…does give me chill and an eery feeling especially the opening credit of the movie or at least the first 5 minutes of the movie and the time-freeze moment at-the-almost- the end part of the movie. I am so carried away by the scene as well as by the music accompanying it.

I am not in the position of telling (writing) any spoiler of the movie. no, never. The movie should speak of itself. Therefore, I am just recommending anyone interested in ‘Great’ movie to see this for themselves.
I can assure you that it will be worth the wait, worth the time and worth the money. Just go and see it…and prepare yourself to be blown away by arrays of surprises in the most positively reviewed recent sci-fi movie of the 2011 (at least up to May 2011).



Arc de Triomphe ala Kediri alias SGL (Simpang Lima Gumul)

Akhirnya bisa juga saya melihat Simpang Lima Gumul atau Monumen SLG di Kediri untuk kesekian kalinya di Kediri—tempat kelahiran saya. Sudah sering memang saya mendengar dari cerita teman dan bahkan sering melihat dari mbah Google seperti apa Simpang Lima tersebut.  Kesan pertama (saat pertama kali ke sana) pastilah....‘Waoh...lumayan besaar’. setelah kesekian kali: hmm ok. biasa saja. tapi tetap worth visiting. apalagi semakin banyak tempat semacam water park di sekitarnya.

Sebelumnya, kalau ditanya Simpang Lima, ingatan saya pasti ke Simpang Lima Semarang dan bisa jadi kebanyakan orang juga akan menjawab hal yang sama. Ternyata Simpang Lima di Kediri sepertinya akan (atau jangan-jangan sudah) terkenal di para pelancong domestik paling tidak. Paling tidak untuk orang Jatim yang sering bepergian melewati kota Kediri.
Kembali ke cerita di atas, pertama kali ke sana asalah saat saya yang notabene adalah kelahiran Kediri tahun lalu ketika kudu pulang untuk bertemu orang tua yang mau berangkat haji. Nach, mampirlah saya ke sana ketika ada kesempatan…
Memang benar…sepintas mirip dengan… Monumen Arc de Triomphe yang terdapat di Paris, Perancis. Itu kesan pertama pas pertama kali melihatnya. Karena saya datang pas siang hari yang terik-teriknya, emosi karena sengatan mentari kemungkinan membuat saya tak bisa menikmati Arch de Triomphe-nya Kediri dengan seksamaKarena saya sebelum ke sana telah lihat foto SLG ini lewat mbak Google yang diambil saat malam hari yang menunjukkan pesona nan cantik, maka buyarlah impian saya mengenai SGL ini. Apalagi, reliefnya yang terkesan kurang detil…

Namun, di luar itu semua,…ternyata saya masih menyimpan keinginan untuk tetap bisa ke sana lagi dan harus malam hari kalau bisa….karena kesan dan nuansa romantis yang nampaknya bisa ditawarkan monumen SLG Kediri ini. Saya pikir, monumen ini telah menjadi (atau bisa menjadi) kebanggaan warga Kediri. Apalagi, sepengetahuan saya, kota-kota di propinsi Jatim sepertinya berlomba untuk menciptakan ciri khas wisatanya, Surabaya terakhir kali dengan Jembatan Suramadu-nya, Lamogan dengan Lamongan Park-nya, Malang (tepatnya kota Batu) dengan BNS (Batu Night Spectacular)nya. Oh, belum lagi ada Jatim Park 1 dan 2-nya dan Taman Safari..satu lagi..Jember dengan Jember Fashion Festival-nya (yang ini wisata budaya).

Intinya adalah…sepertinya Kediri sebagai salah satu kota yang berada di persimpangan kota Nganjuk, Jombang, Malang, dan Tulung Agung ingin memanfaatkan statusnya sebagai kota transit dengan mendirikan ciri khusus yang diharapkan bisa menarik orang untuk datang berwisata ke kota Tahu ini. Itulah yang sepertinya ingin dicapai oleh SLG.

Bagi para siapa pun yang ada rencana ke Kediri, jangan lupa untuk mampir ke SLG. Berfotolah di malam hari…dan mungkin seakan zaaap Arc de Triomphe Paris ada di belakang Anda sebagai latar…

Ibu Hamil Dilarang Nonton "Skyline"


Di entri ini, saya mau bercerita tentang film yang saya tonton bulan NOVEMBER 2010 yang lalu. wel, memang sudah lama, tapi tak ada salahnya bila mau cerita lagi di sini. 
Sebenarnya saat ini saya nonton ‘Skyline’ setelah nonton ‘HP 7 Part 1’. It terribly ruined my day!!! Andai saja saya balik, nonton ‘Skyline’ dulu lalu baru nonton ‘Harry Potter’. Tapi apa daya, sudah terjadi. Intinya, saya pulang dengan perasaan gundah dan sedikit disgusted dengan ide yang tertuang di film tentang invasi alien ini. Semoga apa yang saya tulis tidak malah membuat orang penasaran. Bukan itu tujuannya. Sepertinya ada pakem film yang (menurut saya; paling tidak) dilanggar. Biasanya atau paling tidak sepanjang sepengetahuan saya, tak akan ada wanita hamil yang akan secara eksplisit menjadi korban di film. Baru kali ini saya melihat hal yang membuat saya terperanjat di akhir film. Maaf saya tak akan membocorkan spoiler film ini. Lagi pula menurut saya film ini ceritanya biasa sekali (kalau tak bisa dibilang payah) . Yang membuat saya menonton pun sebenarnya hanya special effect yang dijanjikan dari trailer yang saya lihat dan penasaran dengan bentuk alien yang ditawarkan film ini). Ternyata hanya rasa penasaran pertama yang dalam beberapa segi terpenuhi. Yang kedua malah saya saksikan adanya penjiplakan sana-sini dari film-film Hollywood lain yang sama-sama mengusung tema alien. Yang paling nyata adalah filmnya Spielberg dengan Tom Cruise: War of the Worlds (WOTW). Bagi Anda yang menonton WOTW, Anda akan ingat betapa mengerikannya tentakel-tentakel alien yang mencari dan memangsa manusia bagaikan serangga-serangga hina. Di sini pun demikian. Malahan ada ide yang membuat saya sedikit pening, yaitu para alien mengejar otak manusia. Untuk apa? Tak perlu saya ceritakan di sini. Intinya, di akhir film semuanya terjawab dengan gamblang dengan penggambaran yang terlalu gamblang dan bahkan membuat saya sampai menulis judul tulisan ini seperti di atas. Saya tak tahan membiarkan otak saya berpikir bahwa para wanita hamil tersedot para alien pastilah mengalami kengerian yang tak terbayangkan sebelumnya…


Biasanya saya merasakan bahwa menonton film invasi alien akan membuat saya harap-harap cemas mengenai nasib dan peluang ras manusia di hadapan para alien. Saya biasanya berpikir, “ah..pasti ada bantuan”. Di film ini saya merasakan bahwa saya seperti nonton film thriller dengan mayat hidup (zombie) di dalamnya di mana tak ada secercah harapan pun; manusia (aktor-aktornya) tinggal menunggu waktu kapan dia akan bertemu zombie untuk jadi santapannya. Intinya film ini ternyata menawarkan perasaan yang berbeda, bukan kapan akan ada harapan; sebaliknya saya merasa hanya menonton berapa lama (lagi) para manusia bisa bertahan, tinggal menunggu waktu saja hingga film ini selesai. Dan…benar.
Dua hal yang menyelamatkan film ini dari omelan saya adalah:
Pertama, untunglah bahwa film dengan cerita yang biasa (bahkan film-film serial TV banyak yang lebih bagus ceritanya) ini sedikit terbantu dengan special effect dari mereka yang memang pernah bekerja membantu pembuatan film Avatar-nya James Cameron. Hebatnya katanya dengan biaya yang sangat minim.
Kedua, Ending film ini sangat provocating (dalam dua arti: tak bisa ditebak; tapi sekaligus seperti terasa agak dipaksakan juga). Malahan, saya pikir ending-nya akan terlihat keren bila itu dijadikan bagian tengah film ini. Selanjutnya…(tak perlu saya bahas di sini).
Sedihnya atau lucunya…. saya tak akan bisa tenang bila tak akan ada ‘Skyline 2’ !!!!!
nach lho..saya sendiri juga bingung karena tak begitu suka filmnya tapi kog berharap ada sekuelnya…


You Might Also Like

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...